MENGENAL IPNU-IPPNU
Sisi Sejarah
Gagasan pendirian IPNU-IPPNU bermula dengan munculnya berbagai organisasi pelajar yang sejalan dengan cultur Nahdlatul Ulama (NU). Diantaranya adalah Organ Pelajr Tsamrotul Mustadfidzin dan Persatuan Pelajar NO di Surabaya, Persatoean Moeried NO (PAMNO) di Malang, di medan berdiri Ikatan Pelajar NO (IPENO), kemudian ada Ikatan Moeried NO (IMNO) dan masih banyak yang lainnya. Maka untuk mempersatukan organ-organ yang berserakan tersebut kemudian muncul sebuah gagasan untuk membentuk satu wadah organisasi pelajar/santri di bawah naungan NU. Hingga kemudian muncul ide pendirian IPNU.
IPNU-IPPNU adalah organisasi pelajar yang sejak kelahirannya disiapkan sebagai wadah kaderisasi Nahdlatul Ulama (NU). Karena itulah agenda kaderisasi menjadi "titik tempur" utama. IPNU-IPPNU masa depan harus dapat melahirkan keder-kader yang tidak hanya tangguh secara intelektual dan memiliki keunggulan akhlaq serta terampil berorganisasi, melainkan juga siap tempur di medan peradaban yang makin kompleks.
Secara historis, IPNU merupakan organisasi yang didirikan pada 24 Februari 1954 di Semarang oleh “Tolchah Mansur” sebagai ketua umum yang pertama. Lahir sebagai "Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama" kemudian berubah menjadi "Ikatan Putra Nahdlatul Ulama" pada 1988 bersamaan dengan Kongres X di Jombang dan berubah kembali menjadi "Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama" pada 2003 di Kongres XIV Surabaya hingga sekarang.
Sedangkan IPPNU dimulai sejak kelahiran 2 Maret 1955 yang kepanjangannya “Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama” dengan “Umroh Mahfudzoh” sebagai ketua umum yang pertama. Maka dasar berpijak IPPNU dikonsentrasikan bermula pada perbuatan dan pengkaderan remaja putri NU yang masih duduk di bangku sekolah serta santri putri yang statusnya setaraf dengan sekolah umum.
Rentang waktu pasca Kongres XIV Surabaya hingga detik ini merupakan masa pancaroba di mana IPNU-IPPNU diuji untuk konsisten dengan semangat perubahan nama itu. Barangkali sudah banyak hal yang dilakukan, untuk meneguhkan IPNU sebagai organisasi kader dengan orientasi pemberdayaan generasi bangsa melalui pendidikan. Namun sebenarnya lebih banyak hal lagi yang belum dilakukan dalam konteks itu.
Tujuan dan Sifat Organisasi
Tujuan didirikannya IPNU-IPPNU, yaitu terbentuknya pelajar-pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlakul karimah dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya syari'at Islam menurut paham Ahlussunah Waljamaah yang berdasakan Pancasila dan UUD 1945.
Sebagaimana tertuang dalam PD PRT bahwa sifat IPNU-IPPNU adalah “Keterpelajaran, Kekeluargaan, Kemasyarakatan dan Keagamaan" yang memiliki fungsi; (1) wadah berhimpun pelajar NU untuk melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai nahdliyyah, (2) wadah komunikasi pelajar NU untuk menggalang ukhuwwah Islamiyyah, (3) wadah aktualisasi pelajar NU dalam melaksanakan dan mengembangkan syari'at Islam, (4) wadah kaderisasi pelajar NU untuk mempersiapkan kader bangsa.
Motto/Slogan Organisasi
Slogan/Motto IPNU-IPPNU adalah "Belajar, Berjuang dan Bertaqwa". Belajar berarti proses yang tidak berkesuduhan untuk terus membaca, menganalisa, mempelajari dan meneliti setiap fenomena. Berjuang lebih mengacu pada proses untuk menyiasati hidup sekaligus melakukan tranformasi masyarakat. Sementara betaqwa merujuk pada transendensi kepada Tuhan YME.
IPNU-IPPNU juga mempunyai sebutan resmi yang digunakan dalam setiap kegiatan/acara formal bagi sesama anggota, yaitu “Rekan” bagi IPNU dan “Rekanita” bagi IPPNU.
Tingkat Kepengurusan
Adapun tingkat kepengurusan IPNU-IPPNU dimulai dari tingkat ranting hingga pusat, yang terstruktur dalam beberapa tingkatan sebagai berikut:
1. PP (Pimpinan Pusat) : Berada di Ibu kota negara
2. PW (Pimpinan Wilayah) : Berada di Tingkat Propinsi
3. PC (Pimpinan Cabang) : Berada di Tingkat Kabupaten
4. PAC (Pimpinan Anak Cabang): Berada di Tingkat Kecamatan
5. PR (Pimpinan Ranting) : Berada di Tingkat Desa/Kelurahan
6. PK (Pimpinan Komisariat) : Berada di Tingkat Sekolah/Ponpes
Sistem Kaderisasi
Sebagai organisasi kader, IPNU-IPPNU memiliki jenjang pengkaderan bagi anggota-anggotanya, yaitu:
1. MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota) merupakan jenjang rekruitmen anggota baru.
2. LAKMUD (Latihan Kader Muda) merupakan jenjang pengkaderan tingkat madya (sedang).
3. LAKUT (Latihan Kader Utama) merupakan jenjang pengkaderan tingkat tinggi.
4. LATPEL/TOT (Latihan Pelatih/Trainning Of Trainner) merupakan jenjang pengkaderan bagi anggota yang disiapkan untuk menjadi para pelatih/fasilitator dalam setiap acara.
Dengan adanya organsasi pelajar NU, diharapkan penguatan basis ideologis akan membuat kerja-kerja IPNU dan IPPNU baik dalam ranah pengembangan organisasi, pengkaderan, advokasi, maupun tugas-tugas kultural lain, akan mungkin dilakukan. Setelah basis idelogis ini dikuatkan, tugas selanjutnya adalah merancang kerja-kerja peradaban yang lebih luas. Semua itu dilakukan sebagai ikhtiar IPNU-IPPNU untuk mengokohkan eksistesinya sebagai bagian penting dalam konstelasi gerakan kaum pelajar di Indonesia.[]
MENGENAL IPNU-IPPNU
Posted by PC. IPNU-IPPNU KABUPATEN BATANG
17.21, under | No comments
0 komentar:
Posting Komentar